Breaking News
Berita  

Kenapa Bom Hidrogen Lebih Dahsyat Dari Pada Bom Nuklir

RaveMy – Bom hidrogen adalah bom yang dikenal sebagai bom termonuklir. Digolongkan sebagai senjata nuklir generasi kedua karena menggunakan proses yang digunakan dalam bom atom dan meningkatkannya untuk menciptakan efek ledakan yang lebih kuat.

Bom nuklir tradisional atau bom atom menggunakan Fisi nuklir untuk memisahkan atom uranium atau blutonium sedangkan bom hidrogen menambahkan tahap kedua dan bahkan ketiga dengan tambahan reaksi fusi.

Sejarah Bom Nuklir

Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengembangkan senjata nuklir dikuti oleh Rusia pada tahun 1949. Namun jangan salah Inggris adalah negara dibalik rencana dan terlibat dalam proses pembuatan bom atom pertama.

Sekitar 80.000 orang dewasa tewas ketika di Higosima bom yang dikenal sebagai little boy dijatuhkan. Sementara di Nagasaki bom yang dijuluki fatman menewaskan 70.000 orang jumlah yang tewas karena radiasi bisa berlipat ganda.

Bagaimana ilmuwan bisa menciptakan bom yang mengerikan tersebut dari material yang relatif kecil?

Albert Einstein tentu sudah punya jawabannya tapi bukan dia yang menciptakan bom atom. Inggris adalah yang pertama membentuk Komite dan menerbitkan sebuah laporan yang disebut maut repot yang merinci secara detail kelayakan bom atom.

Baca Juga: Kutipan Asuransi Pemilik Rumah

Para ilmuwan menulis bahwa sangat mungkin membuat sejumlah besar TNT dari bola kecil uranium-235. Laporan tersebut Lalu diberikan oleh Inggris kepada Amerika mata-mata Soviet juga memperoleh laporan itu yang kemungkinan ada kesengajaan dari pihak Inggris untuk memberikan data kepada Uni Soviet.

Amerika kemudian menginvestasikan dana besar-besaran untuk mewujudkannya dengan memberi nama kode proyek Manhattan. Banyak sekali yang terlibat dalam proyek Manhattan termasuk Insinyur militer ilmuan meet perusahaan dupont dan beberapa Fisikawan Kondang seperti Robert oppenheimer danen fermi.

Mereka menemukan bahwa dapat menciptakan ledakan dengan istilah pembelahan atom yang dikenal sebagai reaksi Fusi nuklir. Jadi kita harus ingat dua istilah yang sangat penting untuk melanjutkan yaitu visi untuk membelah dan fusi untuk menggabungkan.

Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki meledak dengan hasil masing-masing sekitar 15 kiloton dan 20 kiloton TNT. Menurut Yuni of consent Scientist namun bom atom tersebut dianggap kurang nendang dan kurang dahsyat dan tidak berasa. Kemudian mereka mulai berfikir menambah lagi reaksi yang menghasilkan kerusakan lebih dahsyat lagi dengan menambahkan reaksi fusi yang dikenal sebagai thermonuklir hidrogen.

Bom Thermonuklir atau Hidrogen

Uji thermonuklir pertama dengan nama kode LV Max diledakkan pada tanggal 1 November 1952 di pulau aghlab di Samudra Pasifik sebagai bagian dari Operation Ivy. Selama ujicoba atom hidrogen berhasil meledak mendekati 10.000 kiloton TNT.

Ujicoba tersebut menandai perangkat skala penuh pertama yang menciptakan ledakan dengan menggunakan fusi nuklir.

Baca Juga: Mudah! Begini Cara Supaya Blog Kita Muncul Di Halaman Pertama Google

Sejak saat itu kekuatan nuklir dunia termasuk Inggris Tiongkok Prancis dan Rusia telah mampu menciptakan bom hidrogen mereka sendiri.

Sementara Korea Utara masih dinilai oleh para juri sanggupkah mereka membuat bom hidrogen atau belum. Sepanjang sejarah PMII hidrogen belum pernah digunakan dalam perang. Dasar setiap atom adalah inti jika dipisahkan atau digabungkan dua inti bersama-sama maka akan bisa menciptakan energi dalam jumlah yang sangat besar.

Energi inilah yang digunakan bom hidrogen dan bom atom untuk menghasilkan ledakan besar. Bom atom tradisional bekerja dengan memecah elemen berat menjadi lebih kecil yang disebut visi.

Bom ini menggunakan uranium-235 atau plutonium yang ketika pecah melepaskan neutron yang membelah lebih banyak atom dalam reaksi berantai. Unsur-unsur yang dihasilkan memiliki massa total yang lebih kecil dari aslinya.

Jika kita tau persamaan Einstein S = mc kuadrat maka kita akan paham bahwa energi = massa dikalikan kecepatan cahaya kuadrat ini berarti bahwa sejumlah kecil masa setara dengan sejumlah besar energi.

Bagi pembuat senjata prinsip ini bisa diterapkan dengan jumlah uranium-235 yang dimuat dalam satu gelas setara dengan puluhan ribu ton TNT.

Saat bom atom meledak tidak semua bahan bakar atom terbakar meskipun menghasilkan ledakan yang luar biasa. Para ahli senjata berfikir bom atom yang jatuh di Jepang ternyata masih bisa dioptimalkan lagi ribuan kali lipat.

Dari kelemahan tersebut akhirnya terpikir lah untuk menyempurnakan ledakan bom atom yang bisa meledak lebih powerfull yaitu dengan menambah penyerap unsur hidrogen.

Ledakan bom hidroken dimulai dengan cara yang sama seperti bom atom uranium-235 atau blutonium dipecah dengan reaksi fusi yang melepaskan berton-ton energi sambil meledak dengan reaksi fusi. Bom atom menyerap hidrogen atau lebih tepatnya deuterium dan tritium.

Deuterium adalah isotop hidrogen stabil dengan satu proton dan satu n sementara tritium juga isotop dengan satu proton dan dua neutron. Kedua isotop dapat dihancurkan bersama-sama untuk membentuk proses yang disebut fusi atau penggabungan.

Reaksi fusi Ini menghasilkan reaksi seperti inti matahari yang menghasilkan panas jutaan derajat karena itu disebut sebagai bom termonuklir. Sinar-x dari bom atom yang meledak memiliki energi yang cukup untuk meledakkan hidrogen bergerak dengan kecepatan cahaya sehingga bisa memicu reaksi fusi yang lebih mengerikan.

Bahan bakar fusi hidrogen menghasilkan banyak energi tetapi bisa memicu lebih banyak lagi neutron bebas yang bisa digunakan untuk reaksi fusi secara lebih efisien. Untuk efektivitas bom hidrogen sering dibungkus dengan casing yang memuat lebih banyak uranium-235 yang berarti bom hidrogen akan meledak pada tabrak CVC ke reaksi fusi lalu ke visi lagi sehingga bisa memicu kiamat yang mengerikan.

Ledakan bom hidrogen terbesar yang pernah diuji sepanjang sejarah adalah bom hidrogen tiga tahap sharbo pada tahun 1961 ukurannya 3000 kali lebih besar dari bom atom yang digunakan di Hiroshima dan setara 50 juta ton TNT.

Ketika diuji di bagian terpencil Rusia diperkirakan ada orang yang berada pada jarak 100 km dari ledakan tersebut yang menderita luka bakar tingkat 3 dari radiasi yang dilepaskan. Setelah diledakkan baru terlihat bahwa gelombang ledakan bisa memecahkan kaca jendela di tempat yang berjarak 900 km dari lokasi peledakan.

Baca Juga: Cara Menambah RAM Untuk Mempercepat Kinerja Android

Artinya jika ledakan itu terjadi di Jakarta pasti ada jendela rumah yang pecah di Surabaya namun meski sejauh ini belum ada yang mengalahkan sarboom bagi ini dinilai kurang cocok jika digunakan sekarang.

Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada Agustus 1945 memiliki bobot 4400 kg dan Sar bongbang memiliki bobot 27.000 kg. Jenis bom ini hanya bisa dibawa oleh pesawat pembom yang dirancang khusus dengan teknologi anti pesawat.

Pesawat semacam itu akan dengan mudah dijatuhkan sebelum senjata nuklir bisa dipasang jadi yang menjadi tantangan saat ini selain daya ledak yang kuat adalah jika senjata nuklir ingin mencapai target yang diinginkan. Para Enginer harus dapat menciptakan dalam ukuran yang cukup kecil untuk dimasukkan kedalam rudal dan rudalnya harus menggunakan kecepatan dan manuver yang mampu ditangkal oleh rudal lawan.

Arsip Infografis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *