Rave.My.id – Indonesia sebagai pendukung kepresidenan G20 2022 mendorong masalah pengembangan keterampilan digital MSM.
Pertemuan ketiga dari G20 atau 3 Digital Economy Economy Working Group (DEWG) Meeeting G20 di Labuan Bajo, West Nusa Tenggara, tidak hanya membahas masalah pembangunan ekonomi digital dalam mengatasi krisis global. Acara ini juga membuka peluang untuk usaha mikro, kecil dan menengah lokal (MSMES).
Seperti yang dilaporkan oleh Infopublik.id, selama acara Dewg G20 ke-3 yang berlangsung 20-22 Juli 2022, UKM mempromosikan produk mereka kepada para delegasi dan mengundang tamu yang menghadiri pertemuan tersebut. Mereka membuka outlet di Pengadilan Hotel Meruorah, tempat pertemuan diadakan.
Produk yang mereka tawarkan, termasuk, kain tenun flores khas, kopi, makanan ringan, minuman herbal tradisional, dan suvenir. Termasuk produk Rebok, makanan ringan manis khas Mangga dari tepung beras, kelapa, dan gula merah.
Aktor bisnis yang terlibat dibantu oleh perusahaan yang dimiliki regional (BUMD) Perumda Bidadar, Kabupaten Mangga Barat. Mereka berkolaborasi dengan kantor UMKM.
Mengangkat MSMS adalah salah satu menu wajib di setiap agenda G20. Dalam upaya memperkenalkan produk nasional dan keragaman budaya kepulauan.
Indonesia sebagai pendukung kepresidenan 2022 G20 telah mendorong masalah ini untuk mendukung pengembangan keterampilan digital MSM sebagai salah satu prioritas agenda embun. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) dari Kementerian Komunikasi dan Informasi yang dinyatakan Usman Kansong, Digitalisasi MSMES adalah masalah prioritas dalam setiap pertemuan Dewg G20.
“Saat ini pertemuan ketiga sedang berlangsung di Labuan Bajo sebagai serangkaian G20. Sekarang apa yang dibahas, antara lain, adalah keterampilan digital dan literasi digital. Dalam konteks keterampilan digital, kita harus mengembangkan teman MSM, bagaimana caranya Miliki keterampilan untuk menggunakan teknologi digital, “kata Direktur Jenderal Usman Kansong di acara Center for Digital Society (CFDS) bertema” Pekerjaan UMKM untuk Indonesia “di Labuan Bajo, sebagai serangkaian Dewg G20, Kamis (7/21/2022) .
Menurut Direktur Jenderal USMAN, pengembangan keterampilan digital untuk MSME diperlukan agar dapat memasarkan produk yang mereka hasilkan di pasar online (e-commerce). Selain itu, dengan keterampilan digital, MSM diharapkan menghasilkan teknologi atau aplikasi baru yang dapat digunakan oleh aktor bisnis lainnya.
“Dalam Program Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informasi sebagai Pendukung Dewg G20 mengundang orang Indonesia untuk menggunakan teknologi digital untuk hal -hal baik atau untuk hal -hal yang produktif. Jadi kami menggunakan teknologi digital untuk tidak menyebarkan Hoaks atau menyebarkan pidato kebencian dan kami benar -benar bekerja Dengan platform dengan meta untuk memiliki program literasi digital, “jelasnya.
Kementerian Komunikasi dan Informasi juga melibatkan para sarjana, imam, kepada kaum muda untuk mengundang ruang digital yang produktif. Hal yang sama dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi di Dewg G20, untuk mendorong keterampilan digital dan mengurangi terjadinya ketidaksetaraan digital di antara negara -negara anggotanya.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal IKP mendorong kaum muda di NTT, terutama Labuan Bajo, untuk menjadi pengusaha atau pengusaha UMKM. Profesi ini adalah salah satu pilihan pekerjaan yang menjanjikan bagi generasi muda untuk mengantisipasi lonjakan populasi muda Indonesia pada tahun 2030.
Jika jumlah pekerjaan tidak disiapkan dengan benar atau sangat terbatas, menurut Usman Kansong, maka sebagian besar populasi usia produktif diharapkan berlaku untuk pekerjaan sebagai pegawai negeri (PNS). Jelas ada sesuatu yang mustahil, karena alokasi untuk menjadi pegawai negeri sipil semakin terbatas.
Upaya untuk menjadi penyedia ketenagakerjaan diharapkan ditiru oleh kaum muda lainnya, terutama di area tujuan wisata superpioritas seperti di Labuan Bajo. Profesi menjadi pemandu wisata, termasuk memiliki prospek yang baik di masa depan. Terutama jika didukung oleh aplikasi digital yang terintegrasi dengan produk MSME, kuliner, dan transportasi lokal.
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi terus memberikan bantuan kepada UMKM untuk menjual secara aktif di platform digital, misalnya dalam 26.000 UMKM di sektor pemrosesan di 10 tujuan wisata prioritas pada tahun 2021. Bantuan dilakukan dalam makanan, minuman, kayu Kerajinan, anyaman, tekstil, sektor pakaian demikian, furnitur, kerajinan kulit, dan kerajinan tangan.
Tahun ini, dari Mei hingga Oktober 2022, Kementerian Komunikasi dan Informasi juga membantu 30.000 UMKM yang mendukung produsen sektor pemrosesan di 13 bidang prioritas, salah satunya di NUSA Tenggara Timur.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate secara resmi membuka pertemuan Dewg G20 ke -3 pada hari Rabu (7/20/2022). Dalam pertemuan ini anggota G20, lembaga internasional, akademisi membahas masalah prioritas yaitu keterampilan digital dan keterampilan digital dan aliran bebas data dengan kepercayaan (DFFT) dan aliran data lintas batas (CBDF). Kedua masalah ini untuk pengembangan kerangka kerja ekosistem digital global.
Pertemuan di Labuan Bajo dihadiri oleh 17 delegasi G20 yang hadir secara fisik dan tiga diikuti secara virtual. Selain delegasi 20 negara anggota G20, dalam pertemuan ketiga saat ini undangan seperti Belanda, Spanyol dan Singapura; Mitra Pengetahuan Nasional termasuk Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada; SERTA Global Knowledge Partners: International Telecommunication Union (ITU), Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (PBB ESCAP), Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB (UNCTAD), Organisasi Dan untuk Kerja Kerja Ekonomi dan Pengembangan ( OECD).